Rabu, 11 November 2009

My Dream Comes True

Batik, one of The World Cultural Heritage

In Octobre 2, 2009, The UNESCO has declared that Batik – one of Indonesian’s traditional Arts – as one of the World Cultural Heritage. This achievement could be a pride for us, Indonesian people.

In fact, Indonesia has so many arts and cultural products, that’s why we must keep them well and it is necessary to anticipate any kinds of “worst possibilities” in order the other countries wouldn’t claim as their owner…


Jalan-jalan gratis ke Amerika (My dream comes true….)


Pada thn 2001, aku mulai belajar menggunakan internet, dari browsing sampai membuat dan mengirim e-mail. Waktu itu pengguna internet belum terlalu banyak. Aku mengakses internet darisebuah warnet yang ada di kotaku. Jumlah warnet pun waktu itu belum sebanyak sekarang. Hanya ada satu, dua warnet saja.

Tahun 2002, dari seorang saudara aku meperoleh informasi bahwa Radio Suara Amerika ( Voice of America/ VOA) mengadakan kontes, salah satunya kontes E-mail Direct. Akupun mendaftar dan mengrim E-mail ke VOA. Yang membuat aku tertarik mengikuti kontes tersebut karena hadiah grand-prize nya sangat menggiurkan, yakni mendapat kesempatan untuk jalan-jalan gratis ke Amerika, semua transportasi dan akomodasi ditanggung oleh pihak VOA.

Meskipun “excited” mengikuti kontes itu, namun aku tak terlalu berharap untuk menjadi salah seorang pemenang, mengingat banyaknya orang yang mengikuti kontes itu. Aku menganut prinsip “nothing to loose” aja, jadi tidak terlalu obsesif.

Suatu pagi, kira-kira jam 4.30 dini hari, di bulan Juni 2002, aku terbangun oleh dering suara telepon. Tak disangka aku mendapat telepon dari VOA yang memberitahu bahwa aku keluar sebagai salah seorang pememang kontes, dan memperoleh grand – prize, jalan-jalan gratis ke Amerika dengan seorang teman/ pasangan. YaAllah, aku benar-benar kaget, antara percaya atau tidak. Unbelieveable! Sama sekali tak disangka kalau aku akan mendapat kesempatan untuk menginjak Negara Uncle Sam, yang selama ini hanyalah merupakan sebuah mimpi. Amerika Serikat, sebuah Negara yang dikenal sebagai Negara Adi Kuasa, yang secara geografis memang sangat jauh dari Indonesia…Apalagi suamiku yang seorang Pegawai Negeri Sipil, rasanya tak mungkin bisa menyisihkan sisa belanja bulanan untuk traveling ke AS.Traveling ke luar negeri, apalagi ke AS, merupakan sebuah kemewahan yang tak pernah terlintas dibenak untuk mewujudkannya. Tapi siapa yang bisa menolak kuasa Allah? Ini adalah ‘miracle’ dari-Nya untuk diriku.

Mengurus paspor dan visa tidak semudah yang aku bayangkan. Terutama untuk mendapatkan visa dari Kantor Kedutaan Besar Amerika di Jakarta, harus melalui liku-liku birokrasi yang cukup rumit dan selektif. Apalagi peristiwa pemboman gedung World Trade Center (WTC) New York memberi dampak yang cukup signifikan. Pemerintah AS memperketat pengamanan dengan secara selektif memeriksa warga asing yang keluar-masuk Amerika.

Akan tetapi dengan rekomendasi, Mr Norman Goodman, selaku Direktur VOA seksi Indonesia, akhirnya 5 pasangan pemenang grand-prize VOA berhasil mendapat visa. Pada November 2002, aku dan suamiku berangkat ke AS. Waktu itu bulan Ramadhan, dan kami terpaksa tidak menjalankan puasa, mengingat perjalanan yang sangat lama dan melelahkan. Dengan pesawat, perjalanan ditempuh lebih dari 25 jam, karena di Singapore dan Jepang kami harus transit, dan kadang pesawat juga delayed. Selama perjalanan, meski lelah, namun kami ‘excited’ sekali karena ini merupakan pengalaman pertama yang benar-benar spektakuler. Dengan pesawat Northwest, kami terbang dari bandara Changi Singapore menuju Amerika. Tentu saja perjalanan kami ber sepuluh didampingi oleh seorang tour guide yang ditunjuk oleh pihak VOA.

Setelah berada “di udara” selama berpuluh-puluh jam, kami akhirnya mendarat di New York City. Bandara New York sangatlah besar dan luas. Waktu kami tiba di sana, sudah ada seorang driver yang menjemput dan mengantarkan kami ke sebuah hotel. Udara sangat dingin karena akan memasuki musim dingin, namun salju belum turun. Tapi entah kenapa aku yang biasanya alergi terhadap udara dingin, waktu itu merasa baik-baik saja. Mungkin karena bersemangat dan sangat excited…

Setelah beristirahat semalam di hotel, kami pun jalan-jalan menysuri kota New York. Di pusat kota New York, manhattan street, yang terlihat hanyalah gedung pencakar langit..Kami juga mengunjungi bekas gedung World Trade Center yang di bom, yang dikenal dengan Ground Zero…. Hari-hari berikutnya adalah hari-hari yang penuh aktivitas, kami hanya mengikuti jadual yang dibuat oleh VOA, mengunjungi studio VOA di Washington D.C, melihat kantor presiden waktu itu, George W. Bush (White House) juga Capitol Hill (Geung Parlemen AS), Potomac River (sungai yang membelah kota Wshington D.C), Lincolynn Memorial dll. Kami juga ke beberapa Negara bagian lainnya, Pensylvania, Florida dll. Di Florida kami tak lupa ke Disneyland. Tentu saja Niagara, dan Patung Liberty yang merupakan Landmark kota New York, dan juga salah satu keajaiban dunia, tak luput dari kunjungan kami.

Perjalanan yang panjang dan melahkan terbayar sudah, selama 10 hari jalan-jalan di AS sungguh merupakan karunia yang tak ternilai..dan kami pasti bersyukur sekali. Dari akses internet, kami bisa merasakan sesuatu yang indah, melihat secara langsung Negara adidaya yang selama ini tak pernah terbayangkan dibenak kami…Unbelieveable! My Dream comes true…Alhamdulillah, thanks to Allah, Te Almighty…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar